Warnet dengan Rp. 5000,- per jam? Atau Rp. 2000,- per 24 menit? Harganya “sopan” banget, bandingKan dengan warnet INI (1 jam = Rp. 25.000,-) . Kalau jadi member malahan bisa lebih murah lagi, cuma Rp. 3000/jam dengan syarat bayar memberships fee sebesar Rp. 10.000,-.
SeingatKoe, ada Kurang-lebih 10 Komputer yang tersedia di warnet satu lantai ini. Bisnis ini sepertinya diKelola dan dijaga langsung oleh pemiliKnya, bergantian dengan istrinya yang pernah Kulihat datang menggantiKan pada jam maKan siang dan maKan malam.
KesanKoe adalah: tidaK berisiK, adem (paKe AC) dan bersih (termasuK toiletnya). aKoe malahan pernah melihat ada yang membuKa alas KaKi di depan pintu. MesKipun kecil, peng-usaha warnet yang pelanggannya mayoritas turis manca negara ini cermat dalam mengintip peluang bisnis dengan menjual soft/hot drinKs dan cemilan seperti Kacang. Komentar-Komentar dari “pembeli” pun dipergunaKan sebagai alat promosi warnetnya. Komentar yang asli tulisan tangan itu dipasang sebagai bagian plang nama yang ditempatKan di luar warnet.
Warnet beroperasi dari jam 8:30 pagi dan normalnya tutup pada jam 22:00. AKan tetapi menurut pemiliK merangKap penjaganya Kadang Kalau rame, masih dilayani sampai larut malam. Sesama member sepertinya sudah saling Kenal dan Kalau mereKa datang, mereKa saling menyapa satu sama lain. Selama aKoe ngenet disana , warnet taK pernah sepi customers, Kadang paKe acara ngantre segala.
Pernah aKoe tiba disana tepat pada jam buKa (8:30 AM). PemiliKnya baru saja selesai ngepel lantai Keramik. AC dan Kompi belum dinyalaKan, tapi … dalam hitungan detiK aKoe sudah bisa “duduK manis.” Ada Kejadian aneh pada pagi itu, KetiKa aKoe ceK durasi pemaKaian Kok sudah lebih dari 30 (tiga puluh) jam? Ternyata … ada setting-annya yang salah. Tanggal log in yang tereKam adalah hari sebelumnya dan ... aKhirnya aKoe hanya membayar jam yang aKoe paKe aja.
SeingatKoe, ada Kurang-lebih 10 Komputer yang tersedia di warnet satu lantai ini. Bisnis ini sepertinya diKelola dan dijaga langsung oleh pemiliKnya, bergantian dengan istrinya yang pernah Kulihat datang menggantiKan pada jam maKan siang dan maKan malam.
KesanKoe adalah: tidaK berisiK, adem (paKe AC) dan bersih (termasuK toiletnya). aKoe malahan pernah melihat ada yang membuKa alas KaKi di depan pintu. MesKipun kecil, peng-usaha warnet yang pelanggannya mayoritas turis manca negara ini cermat dalam mengintip peluang bisnis dengan menjual soft/hot drinKs dan cemilan seperti Kacang. Komentar-Komentar dari “pembeli” pun dipergunaKan sebagai alat promosi warnetnya. Komentar yang asli tulisan tangan itu dipasang sebagai bagian plang nama yang ditempatKan di luar warnet.
Warnet beroperasi dari jam 8:30 pagi dan normalnya tutup pada jam 22:00. AKan tetapi menurut pemiliK merangKap penjaganya Kadang Kalau rame, masih dilayani sampai larut malam. Sesama member sepertinya sudah saling Kenal dan Kalau mereKa datang, mereKa saling menyapa satu sama lain. Selama aKoe ngenet di
Pernah aKoe tiba disana tepat pada jam buKa (8:30 AM). PemiliKnya baru saja selesai ngepel lantai Keramik. AC dan Kompi belum dinyalaKan, tapi … dalam hitungan detiK aKoe sudah bisa “duduK manis.” Ada Kejadian aneh pada pagi itu, KetiKa aKoe ceK durasi pemaKaian Kok sudah lebih dari 30 (tiga puluh) jam? Ternyata … ada setting-annya yang salah. Tanggal log in yang tereKam adalah hari sebelumnya dan ... aKhirnya aKoe hanya membayar jam yang aKoe paKe aja.
Catatan penulis:
Postingan ini yang mana mecungul Karena terinspirasi daripada sosoK seorang pemuda, in his late twenties, yang mana menurut penuturannya adalah pegawai yang mana mengabdi pada suatu warnet sahaja. Kompasianer yang mana awalnya ber-avatar KodoK Hijau itu baru sahaja menjadi anggota pada tanggal 5 Desember Kemarin itu sangatlah bersahaja yang mana beberapa Kata-Kata “rumit”, baiK spelling maupun meaning, diselipKan begitu sahaja dimana yang dia mana-suKa-siaran-niaga.Gaya “bahasa bodoh” (istilah Ken AroK) ini soenggoeh memiKeK ati raKyat Negeri Ngotjoleria termasuK Yang Mulia Baginda ASA, dimana yang mana serta-merta mengangKat pemuda ini menjadi Jubir Istana. Padahal sesoenggoehnya pemuda “lugu” yang mana terKesan taat beragama ini hanya berharap menjadi Opis Boi di Negeri Ngotjoleria dimana YM ASA bertahta.
Saat ini aKoe sedang mengiKuti SERIAL resensi buKu Inteligen Bertawaf Karangan Prayitno Ramelan olehnya. aKoe taK sabar menunggu bagian Kedua dst dst. MenurutKoe … he is not as innocent as he seems to be. In fact, he is very, very, very … SMART. SiapaKah gerangan sesoengoehnya dirinya? Entahlah ... aKoe tiada mengenalnya, baiK di dunia nyata, di dunia maya maupun di dunia gaib. But ... this “Kermit-turned-Brad-Pitt” creature is Kasmin Karyadi - seorang kompasianer yang belum juga seminggu eksis tapi cuKup mendapat tempat di Kompasiana. Landjoet Gan!
Postingan ini yang mana mecungul Karena terinspirasi daripada sosoK seorang pemuda, in his late twenties, yang mana menurut penuturannya adalah pegawai yang mana mengabdi pada suatu warnet sahaja. Kompasianer yang mana awalnya ber-avatar KodoK Hijau itu baru sahaja menjadi anggota pada tanggal 5 Desember Kemarin itu sangatlah bersahaja yang mana beberapa Kata-Kata “rumit”, baiK spelling maupun meaning, diselipKan begitu sahaja dimana yang dia mana-suKa-siaran-niaga.
Saat ini aKoe sedang mengiKuti SERIAL resensi buKu Inteligen Bertawaf Karangan Prayitno Ramelan olehnya. aKoe taK sabar menunggu bagian Kedua dst dst. MenurutKoe … he is not as innocent as he seems to be. In fact, he is very, very, very … SMART. SiapaKah gerangan sesoengoehnya dirinya? Entahlah ... aKoe tiada mengenalnya, baiK di dunia nyata, di dunia maya maupun di dunia gaib. But ... this “Kermit-turned-Brad-Pitt” creature is Kasmin Karyadi - seorang kompasianer yang belum juga seminggu eksis tapi cuKup mendapat tempat di Kompasiana. Landjoet Gan!
No comments:
Post a Comment