Monday, 7 December 2009

≈ Perjuangan RaKyat Ngotjoleria ≈

≈ KoKi Post – Old Gum Tree ≈

Pada saat aKoe transit di New Media Kemarin, aKoe sempat mampir Ke tempat hiburan sambil menonton peresmian Lambang Negeri Ngotjoleria oleh Baginda Andy Syoekry Amal.

Screenshot Lambang Negeri Ngotjoleria
Sumber: ASA@Kompasiana

Di salah satu tempat “hiburan” itu juga aKoe membaca satu artiKel UnjuK Gigi yang, mesKipun berbumbu ngocol, sarat aKan isu serius. Sang Penulis, Poerbonegoro aka Ken Arok, adalah WNN (Warga Negeri Ngotjoleria). Ken Arok membahas tulisan Nurulloh (Tim Admin) mengenai “Esensi Kompasiana” yang menurut Ken Arok condong Kepada “pengKultusan” P.K. Oyong selaKu pendiri Kompas. Ken Arok menyuaraKan Keberatannya dalam bentuK artiKel yang santun dan to the point - tanpa penggalang masa dan tanpa petisi-petisi segala – murni suara raKyat:
"Kekuasaan yang dipegang oleh admin adalah mutlak, hukum delete dikuasai, jika sudah menyimpang dari rel, didelete saja, apa susahnya dari pada bikin postingan pake tempat VIP untuk mengeliminir pengaruh negeri Ngotjoleria. Cara seperti itu justru mengundang polemik yang dapat menurunan kepercayaan kepada admin yang bersikap mau menang sendiri. Para kompasianer yang sudah merelakan uang pulsanya demi kemajuan kompasiana ternyata hanya mendapat pernyataan bahwa disini bukan tempat ngotjol."

Selain ber-unjuK-gigi di New Media dan Hiburan, citizen journalist dari Negeri Ngotjoleria ini pun bergerilya di Ekstra Kompasiana. Kabar duKa tentang Nining dan Kang Wawan disampaiKan oleh Kang Ibeng. Kabar duKa itu juga menyertaKan disclaimer yang mempertanyaKan “KemerdeKaan BereKspresi” warga di dunia maia. BeriKut adalah Kutipan dari disclaimer tsb:

“Cerita ini hanya fiktif belaka, kesamaan nama, tokoh dan tempat kejadian sengaja direkayasa. Berharap masih ada rumah untuk bisa bersama-sama tertawa. Masih kebingungan membuat ngotjolan yang tidak keluar dari esensi. Ternyata negeri ini memang belum benar-benar merdeka.”

Sejauh mana perjuangan WNN ini? AKun FacebooK dengan bendera Ngotjoleria pun dibuat, buKan untuK "Say No or Say Yes", tapi ... sepertinya sebagai ajang berdisKusi dan sebagai wadah untuK membuat strategi. Dengan semboyan "Membawa cinta bersama gurau tawa. Parodi bersama nurani", saat ini, anggota nya sudah mencapai 229.

Dejavu, euuuy!

No comments: