Wednesday 1 July 2009

Panyingkul! A Junction But NOT Lost In Space

≈ KoKi Post – Old Gum Tree ≈

Tiga tahun yang lalu, ada seKelompoK Kecil warga yang berKeinginan untuK berpartisipasi “mencerdasKan bangsa” dengan mendobraK tradisi “jurnalisme resmi” yang disinyalir tebang-pilih dalam menyampaiKan berita. MereKa adalah KelompoK masyaraKat “daerah” yang hendaK mencerdasKan warga MaKassar (dan dunia tentunya) dengan menghidupKan Citizen Journalism (CJ). SiapaKah KelompoK “Kecil” itu? BerhasilKah mereKa menentang journalisme mainstream? Apa saja yang telah mereKa capai pada hari ulang tahun Ke-3 nya yang jatuh pada hari ini (1 Juli)?

Seperti yang tertulis di Jika Anda di Panyingkul

MereKa menyebut diri mereKa “Panyingkul!”: “Sebuah Junction. Penanda persilangan dari segala arah. Ia ingin mendeKati peristiwa, yang juga dideKati oleh media mainstream, dengan sudut pandang orang biasa.”

Sebagai jurnalisme orang biasa, Panyingkul! yang awalnya “bermodalKan” 8 citizen reporter Kini memiliKi seKurang-Kurangnya 40 penulis baik dari dalam dan luar negeri.

Setiap harinya, Panyingkul! hanya menerbitkan satu artikel yang ditempatkan di rubrik “kabarkita” untuk kemudian dipindahkan ke bagian yang sudah ditentukan sesuai dengan label atau temanya seperti: berandakita, risetkita, bukukita, katakotakita dan tahukahkita.

MesKipun seluruh reporternya adalah “warga biasa”, Panyingkul! tetap memegang teguh “proses Kerja jurnalistiK” mass media pada umumnya. Secara pasti, Panyingkul! memiliKi visi, standard dan menjunjung tinggi etiKa penulisan. Tulisan yang masuK tidaK serta-merta di-upload, aKan tetapi, disunting terlebih dahulu oleh editor yang juga adalah wartawan pro. Tujuan dari proses editing ini adalah demi “akurasi, cover both sides serta check and balances”. UntuK setiap artiKel yang dipubliKasiKan di Panyingkul! ternyata ada honor yang berKisar antara Rp. 50.000,- sampai Rp. 100.000,-.

Apa saja yang telah dilaKuKan oleh Panyingkul! sebagai CJ? Pada tanggal 12 Juli 2007, taK lama setelah ulang tahun yang pertama, “Makassar di Panyingkul!” diluncurKan. BuKu setebal 366 halaman itu adalah Kumpulan tulisan reporter. Peluncuran dipusatkan di Cafe de Coral Mal Panakkukang Makassar. Sementara itu, sebelumnya, pada hari yang sama, diadaKan worKshop citizen reporter di sebuah warung … warung internet. Penerbitan buKu ini dijadiKan agenda tahunan, dimana hanya tulisan pilihan Panyingkul! lah yang dibuKuKan. ApaKah penulis yang tulisannya diterbitKan aKan memperoleh royalty?

Hasil penjualan buKu tersebut seluruhnya “diKembaliKan” Kepada warga melalui beasiswa dan Kelas penulisan Khusus warga. Beasiswa CJ itu sendiri tercatat sudah memasuKi angKatan Ke-4.

Chatting ala Panyingkul! tidaK berlangsung “seheboh” biliK gemuruh pada umumnya. Chatting Citizen Reporter di Panyingkul! berupa disKusi online yang rutin dilaKuKan seKurang-Kurangnya dua Kali sebulan melalui IM Yahoo. Adapun isi chatting-an tersebut berKisar tentang CJ dan dipandu oleh editor. Sementara itu, untuK disKusi yang berKaitan dengan Panyingkul! dan interaKsi dengan para Citizen Reporter wadahnya adalah Milis Panyingkul! di Yahoo Groups.

Bagaimana dengan KopDar? Sebenarnya taK ada istilah KopDar di Panyingkul! “Jumpa-Jumpa” adalah istilah yang digunaKan untuK maKsud dan tujuan yang sama. Pada tanggal 30 OKtober 2006, tiga bulan setelah situs Panyingkul! dirilis, Jumpa-Jumpa digelar untuK pertama Kalinya. LoKasinya? Lagi lagi … di sebuah warung, cuma Kali ini di Warung Ininnawa, MaKassar. Pertemuan yang dihadiri oleh “hanya” puluhan penulis aKtif itu diKaitKan dengan acara silahturahmi dalam rangKa hari raya Idul Fitri.

DemiKianlah seKelumit “review” tentang Panyingkul! suatu CJ “biasa” yang ditulis oleh “orang biasa” dengan artiKel-artiKel yang “dituliskan tanpa pretensi untuk menjadi "berita panas". Tapi kabar biasa itu senantiasa diyakini memberi kontribusi nyata dalam mempresentasikan wajah kota dan berbagai fenomena kehidupan sehari-hari.”

Panyingkul! yang “memulai kegiatan ini dengan melakukan survai mengenai representasi sosial kemasyarakatan di media massa lokal di Makassar.” BuKan seKedar “testing the water”.

Panyingkul! dengan anggota tim yang jelas, yang paham dan menghargai sejarah pendirian Panyingkul! dan yang tahu bagaimana berterima Kasih: “PANYINGKUL! mengucapkan terima kasih atas dukungan material dan moril dari Rahmat Hidayat (Makassar), Anwar Jimpe Rachman (Makassar), Sudirman H.N. (Melbourne, Australia), Hendra G.S.T. (New Castle, Australia), Azhari Sastranegara (Kanagawa, Jepang), Muhammad Ruslailang Noertika (Balikpapan), juga kepada fotografer Basrul Haq, serta desainer Panyingkul! versi awal, Akbar Dg. Leo, serta seluruh pihak yang mendukung media orang biasa ini sejak awal berdirinya.”

Catatan: Tulisan yang bercetaK tebal merupaKan Kutipan langsung, yang sengaja di-CoPas dengan tujuan untuK menjaga “KeaKuratannya”.

Sumber: Panyingkul!

No comments: